Menag Jagokan Spanyol Juara Piala Dunia 2018

By Admin

nusakini.com--Hari Raya Idulfitri tahun ini berbarengan dengan gelaran piala dunia 2018 di Rusia. Pembukaan event empat tahunan ini bahkan bersamaan dengan malam takbiran hari raya 1439 Hijriah. Wajar jika obrolan seputar bola juga mewarnai ajang anjangsana masyarakat di moment lebaran, tidak terkecuali Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin. 

Jumat (15/06), hujan baru reda jelang berakhirnya open house di rumah dinas Menag, Komplek Widyacandra, Jakarta. Jam menunjukan pukul 14.45 WIB, beberapa tamu tampak masih menikmati hidangan yang tersaji setelah beramah tamah dengan menteri.  

Sementara di salah satu meja, Menag duduk bersama dua wartawan, Anom Prihantoro dari LKBN Antara dan Syaiful dari viva.co.id. Mereka berbincang hangat, mulai dari pesan Idulfitri hingga prediksi kejuaraan bola kaki. "Suka dengan bola, Pak?" demikian Anom mengawali tema tentang piala dunia. 

"Saya penggemar (bola), tapi nggak sampai fanatik, nggak sampai hafal nama-nama pemain. Tapi saya menikmati permainan bola," jawab Menag. 

Menurut pria penikmat kopi ini, sepakbola merupakan permainan yang sangat mengandalkan intelijen, serta kecepatan dan kecerdikan. Permainan sepakbola sejak dulu sampai sekarang sama; dimainkan di kotak segi empat yang sama, dengan jumlah pemain yang sama, tapi bagaimana permainan ditampilkan dan diperagakan itu sangat tergantung dengan kekompakan dan kesolidan tim, terutama pelatih di balik permainan itu. "Jadi itu tentang strategi. Itu asiknya bola dinikmati," tutur Menag. 

Ketika ditanya jagoan piala dunia 2018, fans Persija Jakarta ini mengaku menjagokan Spanyol. Namun, itu karena Belanda tidak lolos ke Rusia. 

"Tadinya saya termasuk yang fanatik Belanda. Belanda kan sekarang nggak lolos. Baru kali ini Belanda nggak lolos piala dunia, biasanya selalu masuk," katanya. 

"Tapi saya melihat Spanyol memiliki pemain-pemain yang bagus-bagus, menurut saya," Menag menambahkan alasannya mendukung Spanyol. 

Menag menilai Timnas Spanyol bagus dalam pengaturan strategi. Kalau Belanda mengenalkan total football, strategi permainan yang menerapkan sistem bertahan bersama dan menyerang bersama, Spanyol juga punya gaya permainan bagus. Zona marking yang diterapkan Timnas Spanyol, menurutnya sesuatu yang menarik. 

"Kalau dulu tim Italia terkenal dengan sistem pertahanan grendel, sehingga orang nggak bisa menembus pertahanan, kalau Spanyol itu bagaimana pemain dapat bertahan di wilayah permainan yang dikuasai masing-masing," papar Menag. 

"Jadi, sirkulasi pemain bisa berputar dan masing-masing wilayah bisa mempertahankan. Permainan Spanyol sirkulasi pemainnya menarik," sambungnya. (p/ab)